Editor : Ahmad Muttaqin

Telur merupakan salah satu olahan yang bisa dimasak sendiri seperti diolah menjadi telur ceplok, telur dadar, telur orak-arik dll.

Telur juga bisa menjadi makanan olahan pendamping seperti omelet, sandwich telur mayo, dll.

Saat ini yang sedang hits adalah poached egg. Yaitu olahan telur yang dimasak dengan direbus dalam air panas yang keadaannya setengah atau tiga perempat matang sebelum mendidih total tanpa cangkang atau kulitnya.

Sumber : https://www.simplyrecipes.com/

Namun pertanyaan yang sering muncul adalah?

Amankah telur setengah matang untuk dikonsumsi?

ITSTIME.ID akan membahas dengan cara merangkum dari beberapa sumber terpercaya.

Secara umum menurut pakar kesehatan, telur memang rawan terinfeksi salmonella. Salmonella adalah jenis bakteri yang tidak hanya menginfeksi telur, tetapi daging, susu yang belum dipasteurisasi, jus, kacang-kacangan, hingga semangka.

Gejala utama orang yang terinfeksi bakteri salmonella adalah diare. Gejala bisa saja ringan, seperti mencret 2-3 kali per hari. Gejala juga dapat disertai dengan diare parah setiap 10 atau 15 menit. Ada pula sejumlah gejala lain seperti tinja yang disertai darah, kram perut, muntah, demam dan sakit kepala.

Infeksi Salmonellosis yang ringan tidak membutuhkan pengobatan. Kebanyakan pasien akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 24 hingga 48 jam. Yang harus dilakukan adalah harus dikarantina atau menggunakan kamar mandi yang berbeda. Mencuci tangan sangat penting untuk mencegah penyebaran kuman.

Jika mengalami demam dan infeksi serius (demam tifoid), kalian membutuhkan pengobatan antibiotik. Minum banyak air untuk mencegah dehidrasi. Setelah itu, bisa secara bertahap mengonsumsi makanan normal kembali.

Itulah pembahasan tentang bakteri salmonella. Sayangnya, telur yang sudah terpapar bakteri cenderung tidak bisa dikenali dan memiliki ciri-ciri yang sama saja dengan telur sehat.

Ada banyak sekali cara bakteri salmonella menginfeksi telur. Bakteri Salmonella  menjangkiti telur jika saluran reproduksi bagian bawah ayam telah terlebih dulu terinfeksi. Kontaminasi telur juga bisa dari feses ayam atau dari sumber lain seperti kandang yang kotor. Salmonella juga bisa masuk melalui pori-pori cangkang telur. Selain itu, di dalam usus ayam petelur juga bisa jadi memang sudah memiliki bakteri salmonella.

Berikut ini dikutip dari web doktersehat (link dibawah) cara yang bisa kita lakukan untuk menghindari paparan bakteri salmonella yang menyerang telur dengan cara sebagai berikut ini.

  • Jangan memilih telur yang terlihat retak atau kulitnya memiliki kotoran ayam karena dikhawatirkan sudah terpapar bakteri.
  • Sebisa mungkin pilihlah telur yang disimpan oleh toko di dalam lemari pendingin. Pastikan cangkangnya bersih dan tidak retak.
  • Selalu memasak telur hingga benar-benar matang agar bakteri benar-benar mati. Hal ini berarti, jangan memasaknya setengah matang meskipun tampilan dan rasanya jauh lebih menarik.
  • Jangan pernah mengonsumsi telur mentah
  • Jika sudah dibeli, letakkan dalam lemari pendingin dan gunakan dalam kurun waktu maksimal 3 minggu setelah pembelian
  • Simpan telur di tempat yang baik, namun pastikan untuk tidak menempatkannya di tempat dengan suhu yang cenderung hangat.
  • Selalu bersihkan peralatan memasak setelah dipakai untuk mengolah telur.
  • Cuci tangan setelah menyentuh telur mentah dengan sabun.

Jikapun kalian tetap ingin memasak telur setengah matang sebaiknya memang dipastikan dulu kualitas telurnya kemudian jangan terlalu sering mengkonsumsi telur setengah matang dan gunakan telur yang telah melalui proses pasteurisasi (proses mematikan organisme yang merugikan seperti bakteri, dan sebagainya).

Sumber :

1. https://doktersehat.com/bagaimana-cara-mengenali-telur-yang-sudah-terinfeksi-bakteri-salmonela/

2. https://kumparan.com

3. https://hellosehat.com/kesehatan/penyakit/salmonellosis/

4. https://i1.wp.com/www.kabarpenumpang.com

5. https://images.eatthismuch.com/ (Featured image)

Author: maryati

Seorang bidan

Leave a Reply