Pertanyaan di atas pasti sering sekali ditanyakan oleh para pemula yang ingin investasi di instrumen saham.
Banyak orang yang beranggapan bahwa saham itu rumit, beresiko tinggi, bisa membuat kekayaanmu hilang dalam sekejap dan riba. Padahal aslinya emang iya…hihihi…Tidak..tidak.
Saham memang terlihat menyeramkan saat kita belum benar-benar ikut menyebur.
Ada banyak cara untuk berinvestasi saham dan memang salah satunya adalah dengan mempelajari Laporan Keuangan perusahaan agar kita bisa menemukan saham yang tepat.
Tetapi ternyata mempelajari laporan keuangan perusahaan itu BUKAN SUATU KEWAJIBAN alias fardhu “ain. Mempelajari laporan keuangan hanyalah semacam sunnah muakad atau kegiatan yang dipentingkan saja.
Melihat performa suatu perusahaan bisa dilihat melalui :
1. Rasio-rasio yang diambil dari Laporan Keuangan
2. Laporan keuangan langsung
3. Sering-sering membaca tentang perusahaan tersebut untuk melihat produk, kegiatan manajemen (apakah tersangkut hukum atau mempunyai track record baik) hingga kegiatan perusahaannya (sering akuisisi atau membagi dividen atau pelit dividen).
Disini kita akan fokus membahas tentang rasio-rasio saja.
Ada banyak rasio yang digunakan untuk melihat kinerja suatu perusahaan. Kalian bisa baca disini artikelnya
Cara Memilih Saham Menggunakan Beberapa Rasio Analisis Fundamental (1)
Cara Memilih Saham Menggunakan Beberapa Rasio Analisis Fundamental (2)
Rasio itu didapat darimana? Dari hitung-hitungan di Laporan Keuangan.
Nah kuncinya adalah lihatlah rasio-rasio tersebut selama minimal 3 tahun ke belakang semisal sekarang 2020 maka kita lihat rasionya dari tahun 2017, 2018 dan 2019.
Contoh Memilih Saham Berfundamental Bagus Menggunakan Rasio di RTI (SIDO)
Berarti sekarang tidak perlu belajar Laporan Keuangan donk? Tetap perlu kalo memang kita ingin lebih menelisik lebih dalam.
Terus apakah kalo kita sudah mahir membaca rasio-rasio ataupun laporan keuangan maka kita pasti sukses berinvestasi saham?
Belum tentu. Yang justru menjadi WAJIB dimiliki oleh seorang investor adalah MENJAGA EMOSI. Titik.
Analisa Dalam Investasi Saham Tidak Berguna Jika Emosi Masih Mengikuti
Banyak yang sudah lihai membaca rasio ataupun laporan keuangan, tetapi saat melihat sahamnya turun langsung panik kemudian jual, ada yang melihat profit sedikit langsung ingin jual juga.
Trus apalagi ilmu yang wajib dikuasai? Manajemen uang.
Ini akan dibahas di artikel lain ya.