Editor : Ahmad Muttaqin
Kalo kalian sudah mempunyai saham maka kalian pasti familier dengan istilah “waduh sahamku sedang merah, wow terima kasih Tuhan sahamku sedang ijo.”
Lihat gambar berikut
Dalam portofolio di atas ada saham yang merah merona yaitu saham HEXA dan ada saham yang ijo atau hijau yaitu saham ITMG.
Jika kalian panik saat melihat saham kalian yang warna merah artinya kalian dalam posisi BAHAYA
Jika kalian senang saat melihat saham kalian yang warna hijau artinya kalian dalam posisi BAHAYA
Loh kok keduanya BAHAYA?
Jadi saham yang warna merah sedang mengalami floating loss alias kerugian semu/potensi kerugian dan saham yang warna hijau sedang floating profit atau keuntungan semu/potensi keuntungan.
Wah apalagi artinya floating loss dan floating profit?
Jadi kalian tidak rugi jika saham merah tersebut tidak dijual dan kalian tidak akan untung jika saham yang ijo tidak dijual.
Kalian tetaplah memiliki modal Rp 350.000 (shares value HEXA) + Rp 2.040.000 (shares value ITMG) = Rp 2.390.000.
Kalian akan rugi asli jika :
- saham HEXA dijual dan modal kalian menjadi Rp 318.000 + Rp 2.040.000 = Rp 2.358.000
Kalian akan untung asli jika :
- saham ITMG dijual dan modal kalian akan menjadi Rp 350.000 + Rp 2.180.000 = Rp 2.530.000
Jika kalian menjual saham HEXA dan ITMG maka modal kalian menjadi Rp 318.000 + Rp 2.180.000 = Rp 2.498.000
Sudah paham kan konsepnya?
Jadi kalo kalian sudah memilih perusahaan yang fundamentalnya bagus maka kalian tidak akan panik saat harga sahamnya merah merona karena bagaimanapun kalian sebenarnya belum rugi tetapi hanya berpotensi rugi.
Begitu juga dengan posisi kalo saham yang kalian sedang hijau, kalian tidak usah terlalu bergembira atau senang atau bahkan sombong karena jika saham kalian belum dijual kalian tetaplah belum untung.