Cutloss jelas menjadi salah satu langkah yang tetap kita ambil dalam dunia saham. Namun ada banyak pertimbangan yang harus dipikirkan dahulu sebelum mengambil langkah cutloss.

Harga Saham Terus Turun. Mending Hold Atau Cutloss?

Warren Buffet bahkan dalam salah satu ilmunya mengatakan “Never Lose Money” yang artinya jangan sampe kita kehilangan uang di dunia saham.

Jelas ilmu tentang Never Lose Money itu tidak boleh diambil secara mentah-mentah karena Warren Buffet sendiri juga pernah kehilangan uang dalam situasi cutloss.

Detail informasi tentang ilmu Never Lose Money bisa dibaca disini Rules That Warren Buffett Lives By

Terus kapan boleh kita cutloss?

Yaitu saat perusahaan yang kita beli saham perusahaannya ternyata perusahaan tersebut ternyata berkinerja buruk alias company risk.

Atau kita mendapatkan perusahaan yang jauh lebih baik dibanding perusahaan yang akan dicutloss.

Terus kapan kita tidak boleh cutloss?

Saat kondisi perusahaan berkinerja baik namun harga sahamnya naik dan turun alias market risk.

Nah sesuai dengan judulnya terkait pembahasan cutloss maka kita juga selain mempertimbangkan jangan sampai kehilangan uang, kita juga harus menghitung berapa uang yang seharusnya kembali jika kita sampai cutloss.

Banyak yang mengatakan bahwa Cutloss 10% maka cukup naik 10% lagi maka akan impas atau balik modal.

Padahal persepsi itu SALAH BESAR.

Yuk kita bedah dengan seksama.

Misal saham ANTM harganya Rp 1000 dan kita beli 10 lot maka uang yang kita keluarkan Rp 1.000.000 + fee beli dan pajak.

Ternyata harganya turun terus dari 980 terus menuju 950 dan turun menjadi Rp 900 alias turun 10% dan kita langsung jual alias cutloss.

Artinya modal kita hanya tinggal Rp 900.000 dan karena merasa harga Rp 900 adalah titik bawahnya maka langsung beli dengan uang yang ada alias mendapat 10 lot lagi.

Saat naik 10% kita langsung jual karena

  • trade plannya setiap cuan 10% harus di TP
  • di awal rugi 10% maka cukup dengan untung 10% maka sudah impas

Padahal kenyataannya saat kita FP 10% dari harga Rp 900 artinya modal kita baru ada Rp 990.000.

Sebenarnya kita masih rugi 1% dari modal awal. Dan jika ditambah dengan fee jual beli (2x beli dan 2x jual + pajak) maka kerugian masih di angka 2%.

Artinya kita paling tidak cuan 12% dari harga Rp 900 agar modal kita menjadi Rp 1.080.000

Perhatikan kutipan berikut

“Jika uang kalian 100 dan floating loss 50% maka uang kalian tinggal 50. Namun jika uang kamu 50 dan ingin menjadi 100 maka kalian harus floating profit sebesar 100%.

Author: Ahmad Muttaqin

Penyuka teknologi yang sedang belajar tentang finansial dan terobsesi dengan dunia kesehatan. Hobi mereview makanan juga terutama yang warung under rated.

Leave a Reply