Entahlah.

Saham BUMI sekarang ini menjadi semacam anekdot yang tidak lucu bagi para “master” kepada para newbie.

Sering sekali ITSTIME.ID membaca di grup-grup FB ada pemula yang bertanya tentang saham apa yang sebaiknya dibeli.

Ada beberapa yang menanggapi secara benar dengan memberikan rekomendasi saham-saham yang memang secara fundamental bagus.

ITSTIME.ID selalu memberikan link ini agar si penanya bisa mencari sendiri saham yang bagus.

Namun ada banyak orang yang memberikan rekomendasi saham BUMI.

Padahal saham BUMI terkenal dengan utangnya yang bejibun dan GCG yang “lihai”.

Nah biar teman-teman pemula mengetahui tentang saham BUMI, ITSTIME.ID akan membedah saham BUMI menggunakan rasio-rasio berdasarkan laporan keuangan kuartal 3 tahun 2020.

Nama saham : Bumi Resources Tbk PT

Kode : BUMI

Data : 2017 s/d kuartal 3 Tahun 2020

Harga saham : Rp 66 (09/02/2021)

Aplikasi : RTI & HQSahamIDX

FUNDAMENTAL

1. Earning per Share (EPS)

Jika melihat dari tahun 2017, EPS BUMI terus mengalami penurunan. Bahkan tahun 2020 sampai minus.

ITSTIME.ID sendiri langsung menjauhi saham yang seperti itu.

2. Book Value

Progress BV dati tahun 2017 tidak terlalu menggembirakan. Sebenarnya ada tren bagus jika diurut sejak tahun 2015 namun tahun 2020 ini agak menurun.

3. ROE dan DER

ITSTIME.ID sangat tidak merekomendasikan saham yang yang seperti ini.

Uang yang kita investasikan akan sia-sia. Masih banyak perusahaan yang bagus di IHSG.

ROE naik turun tidak karuan dan hutangnya sangat mengerikan.

4. GPM, NPM

Lagi-lagi tidak ada hal yang menggembirakan dari rasio GPM dan NPM.

5. Dividen

Belum ada dividen yang dibagikan. Dividen yang dibagikan terakhir tahun 2009 sebesar Rp 50.6 (https://www.cnbcindonesia.com)

6. Pemilik Perusahaan

Yang patut menjadi perhatian juga adalah saat ini komposisi pemilik BUMI justru terbesar dari masyarakat.

Logikanya adalah jika kita mempunyai bisnis yang sehat apakah kita mau berbagi sharing dengan orang lain?

Dan jika bisnis kita tidak sehat apakah kita mau terus memiliki?

HARGA WAJAR

Karena tahun 2020 EPS-nya minus maka perhitungan harga wajarnya tidak bisa digunakan.

KESIMPULAN

  • EPS yang cenderung turun sejak tahun 2017 bahkan di tahun 2020 minus membuat saham BUMI sebaiknya menjadi perhatian pertama bagi calon investor.
  • GCG yang disinyalir buruk juga seharusnya menjadi perhatian dari para calon investor (Sumber)
  • Yang menjadi sisi positif sejauh ini menurut ITSTIME.ID adalah cadangan batubara BUMI masih terbesar di Indonesia melalui Arutmin dan KPC (Informasi bisa dibaca disini)

Sentimen

Cadangan batubara terbesar di Indonesia jelas menjadi sentimen yang bisa digoreng atau menjadi perhatian investor. Dan terbukti salah satu pertimbangan Lo Kheng Hong masuk ke saham BUMI adalah cadangan batubaranya. Baca disini informasinya

BELI atau TIDAK?

ITSTIME.ID tidak akan membeli saham BUMI.

Perhatian :

Jangan ikuti analisa ini mentah-mentah. Pastikan kalian masuk ke saham dengan pemahaman dan analisa yang terbaik.

Sumber :

1. https://statik.tempo.co (Featured Image)

Author: Ahmad Muttaqin

Penyuka teknologi yang sedang belajar tentang finansial dan terobsesi dengan dunia kesehatan. Hobi mereview makanan juga terutama yang warung under rated.

Leave a Reply