Editor : Ahmad Muttaqin
Akhir-akhir ini mulai banyak kalangan milenial yang melek tentang finansial planner.
Ada banyak tujuan yang melatarbelakangi kenapa seorang milenial akhirnya tertarik untuk belajar finansial ini. Diantaranya yaitu :
1. Ada dana untuk traveling
Ini tidak bisa dipungkiri ketika instagram begitu lihai menjadikan seseorang menjadi “iri” dengan kehidupan orang lain entah itu keluarga atau traveling atau barang yang dipakai dsb.
Namun “iri” disini diasosiasikan dengan sesuatu yang positif yang akhirnya membuat kalangan milenial merencanakan keuangannya untuk bisa bertraveling dan mengisi profilnya dengan berbagai wisata di belahan Indonesia atau bahkan dunia.
2. Membeli fashion
Selain traveling, sesuatu yang membuat orang menjadi terlihat berbeda adalah fashion yang dikenakan.
Banyak youtuber yang membuat content tentang pakaian yang dipakai sehari-hari dan wow nilainya juga tidaklah murah.
Ketika ingin gaya namun dompet tidak bisa mengikuti kemauan menjadikan sakitnya tuch di situ.
3. Persiapan masa depan
Ada banyak alasan untuk masa depan dan salah satu yang mengganggu kalangan milenial tentunya kepastian tentang kepemilikan rumah. Dan masalah rumah ini juga tidak sedikit yang menjadikan motivasi seseorang untuk mulai melek finansial.
Ada 1 youtuber kondang dan bahkan pernah menjadi rajanya Youtube sebelum King Asshiaaappp datang yaitu Raditya Dika.
Dalam salah satu videonya, dia membagikan pengalamannya dalam mengelola keuangan dan bahkan langsung blak-blakan menceritakan keinginannya untuk pensiun sebelum usia 40 tahun.
Wow pensiun sebelum 40 tahun adalah salah satu dambaan kaum milenial selain bekerja dengan bebas, traveling kemana saja sesuai keinginan dll.
Berikut rangkuman dari video Raditya Dika
1. Pensiun sebelum usia 40 tahun
Pensiun disini dimaknai bukan benar-benar pensiun layaknya PNS atau guru yang begitu pensiun langsung sudah tidak mengajar atau bekerja. Namun pensiun disini diartikan yaitu tidak menggantungkan pekerjaan untuk mendapatkan uang. Walaupun pekerjaan atau karyanya tidak ada yang membayar masih bisa tetap hidup.
2. Menghitung berapa uang yang dibutuhkan
Cara menghitung uang yang dibutuhkan dengan cara menjumlah kebutuhan bulananĀ dikali 12 bulan kemudian dibagi 4%.
Misal kebutuhan bulanan Rp 10.000.000
Dijadikan 1 tahun berarti Rp 120.000.000 kemudian dibagi 4% yaitu Rp 3.000.000.000.
Uang Rp 3.000.000.000 adalah uang yang ada didalam investasi kalian dan bukan uang yang masih akan digunakan untuk bayar sekolah, cicil rumah, cicil kendaraan dll.

Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=ynnusKZTfLs
3. Instrumen untuk mencapai uang yang diinginkan (Misal Rp 3.000.000.000)
Dalam contoh disebutkan Rp 3.000.000.000 dengan asumsi dari Raditya Dika yaitu umur sekarang 25 tahun maka dibutuhkan waktu 15 tahun bagi kalian untuk mengumpulkan uang Rp 3.000.000.000.
Sebelumnya kalian harus paham apa itu investasi dan apa bedanya investasi dan menabung.
Raditya Dika menyarankan salah satunya yaitu reksadana saham.
Terus bagaimana cara membelinya?
Apakah sekali beli kemudian didiamkan?
Atau beli rutin per bulan?
Raditya Dika menggunakan teknik Dollar Cost Averaging (DCA).
Apa itu DCA? DCA adalah strategi investasi secara rutin setiap periodenya (contoh setiap bulan) dalam jumlah yang sama tanpa mempedulikan atau memperhatikan harga NAB (nilai aktiva bersih).
Secara mudah dan singkatnya strategi investasi yang mirip dengan menabung, apapun kondisinya tetap menabung dengan jumlah yang sama. Contoh setiap bulan menabung sebesar Rp 500.000 untuk membeli reksadana X.
Di dalam video, Raditya Dika tidak menyebutkan jenis reksadana saham yang digunakan. Namun tim ITSTIME.ID mempunyai trik bagaimana mengetahui sebuah reksadana yang bisa memberikan keuntungan maksimal
Baca : Begini Cara Memilih Reksadana Yang Keuntungannya Maksimal
Dalam hitungannya, Raditya mencontohkan investasi reksadana saham dengan return per tahun Rp 18%. Misal dana Rp 100.000.000 maka di tahun kedua akan menjadi Rp 118.000.000.
Nah di tahun ketiga jika untung lagi dihitung dari Rp 118.000.000 bukan dari Rp 100.000.000
4. Berapa investasi yang akan ditabung dalam setiap bulannya
Berikut hitungan berapa uang yang harus diinvestasikan per bulan dengan teknik Dollar Cost Averaging.
Itulah 2 strategi Raditya Dika untuk bebas finansial alias bisa pensiun di usia 40 tahun.
1. Jika kalian ingin hidup dengan biaya per bulan Rp 10.000.000 maka kalian harus menyiapkan uang dalam investasi senilai Rp 3.000.000.000
2. Bagaimana mencapai uang senilai Rp 3.000.000.000? Yaitu dengan cara investasi di reksadana saham sebesar 6.300.000 selama 15 tahun (dihitung jika usia saat ini 25 tahun)
Kok kayaknya susah ya karena gajian saya hanya Rp 5 jutaan per bulan dan usia sekarang sudah 30 tahun.
Ikuti rumus ini disini Kalkulator Investasi jika kalian ingin mengotak atik besaran tabungan, lama berinvestasi dan nilai yang ingin dicapai
Keterangan
Curency (mata uang) : pilih saja yang paling kanan sesuai gambar di atas
Base amount (tabungan saat ini) : diisi aja 0 jika kalian belum mempunyai tabungan
Interest rate (persentase investasi) : bisa diisi 15. Untuk contoh deposito bank sekitar 6% per tahun
Calculation period (lama investasi) : bisa diisi sesuai target kalian. Raditya Dika mencontohkan butuh waktu selama 15 tahun jika usia sekarang 25 tahun dengan target pensiun usia 40 tahun
Compound interval (satuan kenaikan) : kenaikannya mau harian, mingguan, bulanan atau tahunan
Regular monthly (bulanan rutin) : uang yang akan ditabung setiap bulan
Hasilnya
Keterangan
Year deposits : jumlah tabungan per tahun
Year interest : jumlah nilai kenaikan
Total deposits : penambahan year deposits
Total interest : penambahan year interest
Balance : hasil akhir
Kalian bisa menghitung juga dengan angka-angka berikut :
Base amount : 0
Interest rate : 10% saja
Calculation period : 10 tahun
Compound interval : yearly
Regular monthly : 1.000.000
Hasilnya seperti berikut ini
Hasilnya jika kalian investasi Rp 1.000.000/ bulan selama 10 tahun dengan nilai tambah investasi 105 maka di tahun ke sepeuluh kalian akan mempunyai uang Rp 210.457.599
Lumayan banget kan?