Editor : Ahmad Muttaqin

Ada banyak teman-teman investor saham pemula yang sering bertanya “Mending saham ABCD atau EFGH ya untuk investasi jangka panjang?”

Sangat sulit untuk menjawab pertanyaan model begitu karena memang terlalu umum. Selain itu kadang saham yang dibandingkan bukanlah saham yang berada dalam 1 sektor. Mau Membandingkan Saham Yang Terbaik? Lihat Sektornya Dulu Donk

Kali ini ITSTIME.ID ingin memberikan panduan menganalisa saham berdasarkan rasio yang ada dari website RTI.

Diharapkan jika sudah membaca artikelnya maka investor tersebut bisa memilih sendiri mana saham yang terbaik yang akan diinvestasikan.

Dalam investasi, kita bisa menggunakan metode growth investing maupun value investing.

Kapan-kapan ITSTIME.ID akan membuat artikel tentang growth dan value investing. Yang jelas perbedaan paling signifikan adalah jika value investing harga saham harus di bawah harga wajar saham. Sedangkan jika growth investing tidak harus dibawah harga saham tetapi bisa di atasnya asalkan performanya menjanjikan.

Contoh kasus bedah saham disini ITSTIME.ID memilih saham SIDO dengan melihat kinerja 5 tahun ke belakang atau dimulai tahun 2015.

Nama Perusahaan : Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk

Kode Emiten : SIDO

Jumlah saham beredar : 15,000,000,000 lembar / 15.00 M lembar

Sektor : Industri Barang Konsumsi

Sub-Sektor : Farmasi

Harga saham : Rp 1260 (Harga per 30 April 2020)

NB :

Saham yang dibeli oleh ITSTIME.ID memenuhi unsur di bawah ini

  • Minimal sudah 5 tahun berada di bursa saham
  • EPS dan BV meningkat setiap tahun (Ada yang menurun tetapi tidak anjlok dan naik lagi di tahun berikutnya)
  • Rata-rata ROE minimal 15% selama 5 tahun
  • Rata-rata NPM minimal 10% selama 5 tahun
  • Rata-rata GPM minimal 30% selama 5 tahun
  • DER kurang dari 1

1. EPS

EPS atau laba per lembar saham adalah tingkat keuntungan bersih untuk tiap lembar sahamnya yang mampu diraih perusahaan pada saat menjalankan operasinya.

Detail penjelasan tentang EPS bisa dibaca disini Ingin Menghitung Harga WAJAR Saham? Perhatikan EPS-nya (Earning Per Share)

 

SIDO mempunyai EPS yang meningkat setiap tahun selama 5 tahun terakhir.

2. Book Value

Book value adalah Harga asli suatu saham bisa disebut dengan present value

Detail penjelasan tentang BV bisa dibaca disini Apa Itu Book Value , Bagaimana Cara Menghitungnya Dan Contoh Penerapannya

Book Value SIDO terus meningkat setiap tahun walaupun di tahun 2017 ke 2018 hanya mengalami peningkatan sangat sedikit.

3. Harga wajar

Jika sudah mengetahui tentang EPS dan BV, maka kita akan menghitung harga wajar suatu saham. ITSTIME.ID menggunakan Graham Number dalam mencari harga wajar saham SIDO ini. Cara Menghitung Harga Wajar Saham Menggunakan Rumus Graham Number

Rumusnya

Harga wajar = √22.5 x EPS x BVPS

Harga wajar SIDO :

Harga wajar = √22.5 x EPS x BVPS

Harga wajar = √22.5 x 54 x 204

Harga wajar = Rp 498.

Saat ini harga saham SIDO adalah Rp 1260 (Harga per 30 April 2020), artinya harga saham SIDO sudah jauh di atas harga wajarnya. Bagi value investing SIDO sudah tidak layak investasi. Namun bagi growth investing SIDO sangat layak investasi karena perusahaan terus tumbuh dan rasio berikutnya seperti ROE, NPM, DER dan GPM sangat bagus. Untuk 3 rasio terakhir akan dibahas di poin 3 dan seterusnya.

4. ROE

Return on Equity (ROE) adalah indikator yang mengukur seberapa baik perusahaan dalam memanfaatkan modal sendiri (ekuitas/equity) untuk menghasilkan laba (profit).

ROE berfungsi sebagai rasio profitabilitas yang memberi pandangan ke investor mengenai seberapa efektif dan efisien perusahaan menggunakan modal dari para investor (ekuitas).

Pembahasan ROE selengkapnya disini Apa itu ROE Dalam Fundamental Saham? Bagaimana Cara Menghitung Dan Menggunakannya Untuk Memilih Saham

ROE SIDO tidak hanya punya rata-rata yang bagus tetapi juga terus meningkat.

5. NPM

Net Profit Margin (NPM) adalah rasio untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari penjualannya.

NPM yang nilainya tinggi, maka dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut telah menetapkan harga produknya dengan benar dan biaya yang digunakan terkontrol dengan baik.

Untuk tahu detail NPM bisa dibaca disini Apakah Indikator Net Profit Margin (NPM) Diperlukan Untuk Memilih Saham?

NPM SIDO jauh melampaui keinginan ITSTIME.ID yang hanya 10%. NPM SIDO sudah mendekati rata-rata 20%.

6. GPM

Gross Profit Margin atau GPM merupakan ukuran keefektivitasan suatu perusahaan untuk mengendalikan biaya barang atau produksi serta kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan untuk menghasilkan produk secara efisien.

Perusahaan yang memiliki margin lebih besar berarti menghasilkan laba lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki margin kecil jika diukur dalam nilai penjualan yang sama.

Untuk detailnya bisa cek disini Gross Profit Margin Perusahaan : Pengertian, Manfaat, Rumus Menghitung

GPM SIDO jauh di atas 30%. Bahkan mendekati 50% yang artinya SIDO menjadi market leader di subsektornya.

7. DER

DER atau Debt Equity Ratio adalah suatu rasio keuangan yang menunjukkan persentase antara Utang dengan Ekuitas yang dimiliki oleh pemegang saham.

Pembahasan lengkap tentang DER bisa dibaca disini Jangan Lupakan Jumlah Hutang (DER) Dalam Analisis Fundamental Perusahaan Ya

Hutang SIDO sangat stabil di kisaran 10% alias hanya 0.1.

Itulah indikator atau rasio yang digunakan oleh ITSTIME.ID dalam memilih saham.

Apakah sudah pasti sukses? Belum tentu.

Apakah hanya cukup melihat rasio-rasio di atas? Tentu tidak.

Namun dengan melihat kumpulan rasio di atas sudah sedikit menjamin bahwa SIDO jelas merupakan perusahaan papan atas di IHSG.

Sumber :

1. http://lembarsaham.com/fundamental-saham/emiten/sido

2. https://analytics2.rti.co.id/?m_id=1&sub_m=s2&sub_sub_m=4

Author: Ahmad Muttaqin

Penyuka teknologi yang sedang belajar tentang finansial dan terobsesi dengan dunia kesehatan. Hobi mereview makanan juga terutama yang warung under rated.

Leave a Reply