Editor : Ahmad Muttaqin

Saat artikel ini ditulis (11 Desember 2019), Garuda sedang dihadapkan dengan berbagai pemberitaan terkait kasus Dirut Garuda yaitu Bpk Ari Askhara. Selain itu juga ada kabar tentang prostitusi di tubuh “petinggi” Garuda.

Namun kita tidak akan membahas itu karena pembahasan ITSTIME.ID sesuai dengan visinya yaitu memasyaratkan saham dengan konsep “Gunakan Produknya, Miliki Perusahaannya”.

PT. Garuda Indonesia Tbk atau Garuda Indonesia merupakan salah satu BUMN yang sudah melantai di bursa dengan kode GIAA sejak 11 Februari 2011. Berikut progres untuk sahamnya selama tahun 2019

Dengan melihat grafik di atas, jika kalian membeli saham Garuda di tanggal 02 Januari 2019 masih di harga Rp 290 dan di tanggal 10 Desember 2019 sudah di harga Rp 515. Kenaikannya hampir 100%. Kok bisa? Untuk saham bisa saja karena di saham ada 2 keuntungan yaitu kenaikan harga dan dividend (Baca :Mau Investasi Saham? Pilih Kenaikan Harganya Atau Dividen Tiap Tahunnya)

Cuma sayangnya untuk Garuda ini belum pernah memberikan dividen sejak awal IPO.

Jika memang kalian biasa bepergian menggunakan Garuda tidak ada salahnya untuk sekalian beli saham dari Garuda ini, karena memang salah satu tips membeli saham adalah beli perusahaan yang produknya sering kita gunakan.

Tips Memilih Atau Membeli Saham Bagi PEMULA

Namun tren dari saham milik Garuda dan laporan keuangan dari perusahaan yang mempunyai anak usaha sebanyak 22 perusahaan ini tidak terlalu bagus.

Jadi sebenarnya ITSTIME.ID belum merekomendasikan saham Garuda ini untuk dikoleksi secara jangka panjang. Baca Mau Saham Buat Jualan Harian Atau Buat Investasi Jangka Panjang?

Sumber :

1. https://www.tagar.id/ (featured image)

2. https://britama.com/index.php/2012/09/sejarah-dan-profil-singkat-giaa/

Author: Ahmad Muttaqin

Penyuka teknologi yang sedang belajar tentang finansial dan terobsesi dengan dunia kesehatan. Hobi mereview makanan juga terutama yang warung under rated.

Leave a Reply