Disclaimer :

Artikel ditulis tanggal 16 November 2020

Saat artikel ini ditulis ada anekdot lucu terkait saham yaitu adanya suatu teknik membeli saham dengan aliran mansurmology.

Apa itu mansurmology?

Jadi cerita bermula dari saham BRIS yang dalam beberapa bulan ini naik ratusan persen. Bahkan di tanggal 20 Maret 2020 harganya hanya Rp 155 dan sekarang bertengger di harga Rp 1295.

Ada banyak sentimen yang mengiringi mengapa BRIS naik begitu tinggi yaitu di antaranya adalah

1. Laporan keuangan yang semakin membaik

2. Adanya isu merger (sekarang sudah fix BRIS akan dimerger dengan seluruh bank syariah BUMN)

Jika melihat kinerja EPS dari BRIS maka memang terlihat kinerja BRIS membaik.

 

Dan isu merger bank-bank syariah BUMN yang digawangi oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

Isu ini mulai berkembang sekitar bulan Juli 2020 yang ITSTIME.ID dapatkan informasinya dari web CNBC

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/syariah/20200704063137-29-170164/menguak-rencana-besar-erick-thohir-merger-bank-syariah

Berita tersebut rilis di CNBC tanggal 04 Juli 2020 dan saham BRIS masih di tangga 03 Juli masih berada di kisaran harga Rp 318. Dan sejak tanggal tersebut BRIS terus naik hingga titik tertingginya di harga Rp 1690.

Terus apa hubungannya dengan Ust. Yusuf Mansyur

Ya Ust Yusuf Mansyur memiliki saham BRIS sejak IPO di tahun 2018 melalui pembelian individu dan melalui Koperasi Indonesia Berjamaah (Kopindo) serta Paytren Aset Manajemen di harga Rp510.

Besaran kepemilikan sekitar 10% sampai 20%.

Nah sekarang sudah jelas ya mengapa Ust Yusuf Mansyur ikut dibahas disini. Namun pembahasannya belum selesai bahkan baru dimulai.

Investasi saham merupakan salah satu investasi yang risikonya sangat tinggi terutama bagi orang awam yang tidak tahu menahu tentang dunia saham.

Harga saham dalam 1 hari bisa turun hingga 25%, dan bahkan mungkin bisa turun berhari-hari atau bertahun-tahun. Salah satu contoh saham yang dulu harganya mahal namun sekarang harganya hanya Rp 50 yaitu saham BUMI

Di tahun 2008 harga saham BUMI sempat menyentuh harga Rp 8450 dan sekarang harganya hanya Rp 50 perak.

Bayangkan berapa kerugiannya dan bagaimana mengerikannya berinvestasi di dunia saham jika tidak mempunyai ilmunya.

Pertanyaannya adalah apakah alasan Ust Yusuf Mansyur masuk ke saham BRIS sejak IPO?

Namun saat ITSTIME.ID menelusuri tidak ditemukan apa alasan UYM masuk ke saham BRIS.

Bagi teman-teman yang mau menjadi investor di pasar saham paling tidak mengetahui kondisi fundamental perusahaan melalui laporan keuangannya dan kinerja dari pengendali perusahaan atau GCG.

Contoh Memilih Saham Berfundamental Bagus Menggunakan RTI (SIDO)

Dan faktanya sekarang adalah UYM sudah menjual beberapa saham yang dimiliki di BRIS alias beliau sudah melakukan taking profit.

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20201108102643-17-200143/yusuf-mansur-lepas-saham-bris-masya-allah-berapa-cuannya

Trus apa itu mansyurmology?

Mansyurmology adalah lelucon dari istilah bandarmology

Bandarmology secara kasarnya diartikan sebagai ilmu yang mempelajari pergerakan bandar saat menggerakkan saham. Agar harga saham bergerak maka perlu organisasi atau individu yang membeli di harga mahal dengan cara pom-pom. Pom-pom adalah kegiatan individu atau kelompok yang mengajak untuk membeli suatu saham dengan berbagai analisa yang “menarik” baik berupa fakta maupun opini.

Begitu juga yang dilakukan oleh UYM.

Setelah beliau melakukan aksi jual saham BRIS beliau ternyata mengajak masyarakat untuk membeli saham Garuda atau GIAA. Padahal sekarang ini GIAA bukanlah termasuk perusahaan yang mempunyai laporan keuangan bagus dan masa depan cerah.

Sumber : https://market.bisnis.com/read/20201107/189/1314661/meski-rugi-rp15-triliun-ustaz-yusuf-mansur-sarankan-beli-saham-giaa

Hasilnya adalah harga saham GIAA langsung terbang dari harga rata-rata Rp 240an menuju Rp 320an.

Dan ini kinerja Garuda ditinjau dari EPSnya. EPS : Laba bersih/ jumlah lembar saham yang beredar. Jika merah berarti minus alias merugi

Apakah memang sepengaruh itu komentar UYM?

Kita tidak tahu dan tidak pernah tahu tetapi yang jelas sudah ada beberapa postingan UYM di IG yang membahas tentang saham.

Salah satu statement beliau tentang saham juga banyak disorot, apakah beliau serius ataupun hanya bercanda. Ini statementnya

“Justru harus beli sekarang… dan doain. supaya yang salah [kasus yang melibatkan Garuda soal Bombardier], dibenerin. Diampuni, diperbaikin, entar kita dapat benefits juga dari saham saat naek dan benefits dari doa saat dapat berita atau isu jelek. Kan belum tentu bener juga, semua berita, iya, kan?”

“Rumus saham sederhana… miliki hati yang tulus, bantu perusahaan yang mau dimasuki. ini dulu. kemudian, masuk saat harga jatuh, murah. Bukan dengan tujuan utama dapat cuan. Tapi nolong saat lagi pada jatuh. Beda tuh value-nya…”

“Kemudian bersabar… jangan nanya mulu, hahaha. jangan liatin naik turunnya saham. Tar stress. biar aja Allah yang ngasih tahu dan mbimbing dengan niatnya itu.”

Semoga beliau bercanda karena sekali lagi berinvestasi saham tidaklah semudah itu karena ada banyak tangan-tangan yang berperan.

Ini kasus saham yang banyak dimainkan oleh tangan-tangan “kotor”

1. Kasus Jiwasraya, Benarkah Bentjok Cuma Goreng Saham?

2. Geger Kasus Jouska & Saham LUCK, Phillip Sekuritas Buka Suara

3. Nasib Benny

Selain itu adalah ada ilmu yang tidak semua orang bisa mengendalikan yaitu EMOSI. Tidak semua orang mampu melihat uangnya habis di saham walopun hanya Floating loss (Bahaya Keuntungan & Kerugian “SEMU” Pada Saham)

Padahal kunci paling penting di saham selain memilih saham yang bagus (Cara Mencari Saham Berfundamental Bagus Dan Rutin Membagikan Dividen) adalah tentang menahan emosi (Analisa Dalam Investasi Saham Tidak Berguna Jika Emosi Masih Mengikuti)

Jadi kesimpulannya adalah walopun ada tokoh yang sangat terkenal bahkan agamis namun memberikan informasi yang ranahnya sangat “kejam” seperti saham alangkah baiknya ditelusuri dan dipelajari lebih dahulu agar tidak terjerumus maupun menyesal di kemudian hari.

Jika sepakat boleh dilanjutkan dan jika tidak sepakat bisa belajar menemukan saham sendiri.

Sumber :

1. https://www.cnbcindonesia.com/syariah/20200704063137-29-170164/menguak-rencana-besar-erick-thohir-merger-bank-syariah

2. https://finansial.bisnis.com/read/20201019/231/1306965/saham-bris-naik-daun-begini-komentar-ustaz-yusuf-mansur

3. https://katadata.co.id/safrezifitra/finansial/5e9a55f7244e8/yusuf-mansur-beli-10-20-persen-saham-ipo-bri-syariah

4. https://www.cnnindonesia.com (Featured Image)

Author: Ahmad Muttaqin

Penyuka teknologi yang sedang belajar tentang finansial dan terobsesi dengan dunia kesehatan. Hobi mereview makanan juga terutama yang warung under rated.

Leave a Reply