Editor : Ahmad Muttaqin
Sudah lama ITSTIME.ID tidak merangkum pembahasan tentang kesehatan. Dan kali ini kembali membahas tentang kesehatan karena akhir-kahir ini kami mengalami sesuatu yang aneh yaitu tiba-tiba ketika malam sering kebelet pipis.
ITSTIME.ID mencoba merangkum dari berbagai sumber terpercaya tentang apa sebenarnya yang terjadi dan akhirnya kami mengetahui bahwa kebelet pipis saat malam disebut dengan nokturia.
DEFINISI NOKTURIA
Nokturia atau nocturnal polyuria, adalah istilah medis yang digunakan untuk mendeskripsikan kondisi buang air kecil terlalu sering di malam hari. Jika Anda mengalami nokturia umumnya bisa terbangun lima atau enam kali dalam satu malam untuk buang air yang kemungkinan akan berakibat penderita memiliki kualitas tidur yang kurang baik. Kondisi ini paling umum terjadi pada orang yang berusia di atas 60 tahun.
Selain mengganggu kualitas tidur, kondisi ini mungkin sebenarnya adalah tanda dari beberapa masalah kesehatan tertentu. Beberapa di antaranya adalah infeksi saluran kencing, tumor di kandung kemih atau prostat, prolaps kandung kemih, gagal jantung kongestif, permasalahan pada saraf, kehamilan, pertambahan usia dan kebiasaan atau gaya hidup bahkan diabetes.
Nokturia tidak sama dengan kondisi terkait yang disebut enuresis (mengompol). Enuresis adalah ketika Anda tidak dapat mengontrol keinginan untuk buang air kecil baik siang atau malam ketika Anda tidur.
Umumnya, nokturia adalah kondisi yang dapat dibagi menjadi 4 jenis. Jenis ini menentukan apa yang menyebabkan Anda terlalu sering buang air kecil di malam hari.
- Poliuria, ketika tubuh Anda memproduksi terlalu banyak urin dalam periode 24 jam.
- Poliuria nokturnal, saat tubuh Anda memproduksi urin terlalu banyak di malam hari.
- Masalah kapasitas kandung kemih, ketika kandung kemih Anda tidak dapat menyimpan dan membuang urin dengan baik.
- Nokturia campuran, ketika nokturia terjadi akibat kombinasi dari hal-hal di atas.
GEJALA NOKTURIA
Umumnya orang dapat tidur enam hingga delapan jam istirahat penuh tanpa perlu buang air kecil. Namun, gangguan buang air kecil di malam hari ini dapat menyebabkan pengidap bangun beberapa kali di malam hari. Dalam kondisi parah, kondisi ini dapat menyebabkan pengidapnya bangun lima hingga enam kali di malam hari.
Gejala yang berhubungan dengan gangguan buang air kecil di malam hari, termasuk:
- produksi urine yang berlebihan,
- terlalu sering buang air kecil,
- merasakan kebutuhan mendesak untuk buang air kecil, tapi hanya memproduksi sedikit air seni.
PENYEBAB NOKTURIA
Berikut adalah beberapa kondisi medis yang berkaitan erat dengan penyakit ini:
- Infeksi atau pembesaran prostat
- Turunnya kandung kemih
- Sindrom kandung kemih terlalu aktif
- Tumor pada kandung kemih, prostat atau area pelvis
- Diabetes
- Kegelisahan
- Infeksi ginjal
- Edema, atau pembengkakan pada kaki bawah
- Penyakit neurologis, seperti multiple sclerosis (MS), penyakit Parkinson, atau kompresi saraf tulang belakang
- Gagal jantung
Selain masalah-masalah di atas, kondisi-kondisi lain yang dapat memicu munculnya nokturia adalah:
1. Kehamilan
Keinginan untuk buang air kecil di malam hari secara terus menerus bisa jadi merupakan gejala awal dari kehamilan. Kondisi ini dapat muncul pada masa awal kehamilan. Namun, kemunculannya lebih umum terjadi saat rahim semakin membesar dan menekan kandung kemih.
2. Sleep apnea
Selain itu, buang air kecil berlebih di malam hari juga merupakan salah satu gejala obstructive sleep apnea. Hal ini dapat terjadi meskipun kandung kemih tidak penuh. Begitu sleep apnea berhasil dikendalikan, gejala-gejalanya pun akan hilang.
3. Efek samping obat
Beberapa jenis pengobatan dapat menyebabkan nokturia sebagai efek samping, terlebih lagi jika Anda mengonsumsi obat diuretik (water pills). Obat tersebut biasanya digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi atau edema kaki.
Berikut adalah obat-obatan yang mungkin dapat memicu rasa ingin buang air di malam hari:
- Demeclocycline
- Lithium
- Methoxyflurane
- Phenytoin
- Propoxyphene
Anda harus mencari perawatan medis darurat jika Anda kehilangan kemampuan untuk buang air kecil, atau tidak dapat mengendalikan buang air kecil.
4. Akibat gaya hidup
Penyebab umum dari kondisi ini adalah konsumsi cairan yang berlebih. Alkohol dan minuman berkafein merupakan diuretik, di mana jika Anda mengonsumsinya, tubuh Anda akan menyebabkan lebih banyak urin.
Mengonsumsi alkohol atau minuman berkafein secara berlebih dapat merusak kualitas tidur dan perlu buang air pada malam hari.
Beberapa orang yang memilki nokturia adalah orang yang hanya terbiasa bangun pada malam hari untuk buang air kecil.
DIAGNOSIS NOKTURIA
Untuk menegakan diagnosis, dokter akan mengevaluasi gejala dan melakukan pemeriksaan fisik. Pertanyaan yang mungkin diajukan termasuk:
- Berapa kali pengidap bangun untuk buang air kecil di malam hari?
- Berapa lama pengidap telah mengalami buang air kecil di malam hari?
- Kegiatan rutin pengidap sebelum tidur. Misalnya, jika ia minum banyak cairan atau mengonsumsi diuretik sebelum tidur, ini dapat menyebabkan buang air kecil di malam hari.
- Kapan gejala ini dimulai?
- Apakah disertai dengan gejala lain?
- Apa saja obat-obatan yang digunakan?
- Apakah terdapat riwayat diabetes maupun masalah kandung kemih dalam keluarga?
- Apakah ada hal yang dapat berdampak negatif terhadap kondisi pengidap?
Menyimpan buku harian yang berisi apa yang Anda minum dan seberapa banyak, serta seberapa sering Anda buang air kecil, dapat membantu.
Selain mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dokter dapat memesan serangkaian tes untuk menentukan penyebab sering buang air kecil, seperti:
- Urinalisis melihat senyawa kimia yang ada dalam urine. Konsentrasi urine menentukan apakah ginjal pengidap mengeluarkan air dan produk limbah dengan benar.
- Tes kultur urine dan pengukuran urine residual pasca-void.
- Tes USG area panggul untuk melihat berapa banyak urine yang tersisa di kandung kemih setelah buang air kecil.
- Tes gula darah
- Tes nitrogen urea darah
- Tes osmolalitas darah
- Tes elektrolit serum
- Tes kreatinin
Tes-tes ini dapat menentukan seberapa baik fungsi ginjal dan mengukur konsentrasi senyawa kimia tertentu dalam darah pengidap. Selain itu, hasil tes-tes ini dapat menentukan apakah gangguan buang air kecil di malam hari merupakan efek samping dari penyakit ginjal, dehidrasi, atau diabetes.
PENCEGAHAN NOKTURIA
Pencegahan yang dapat dilakukan pada nokturia, meliputi:
- Kurangi jumlah cairan yang diminum sebelum tidur.
- Hindari konsumsi minuman beralkohol dan berkafein.
- Hindari makanan yang bersifat diuretik seperti coklat, pemanis buatan.
- Latihan kegel untuk memperkuat otot pelvik dan meningkatkan kendali pada otot kemih.
PENCEGAHAN NOKTURIA
Pengobatan penyakit nokturia seringkali bergantung pada penyebabnya. Misalnya, jika minum terlalu banyak sebelum tidur, dokter dapat merekomendasikan untuk membatasi cairan setelah waktu tertentu.
Perilaku tertentu juga dapat mengurangi frekuensi buang air kecil di malam hari. Misalnya saja:
- Tidur siang dapat membantu pengidap merasa lebih istirahat.
- Angkat kaki atau kenakan stocking kompresi, dapat mendorong sirkulasi cairan dan dapat membantu meminimalkan buang air kecil di malam hari.
Obat-obatan juga dapat membantu mengurangi buang air kecil di malam hari. Obat-obatan dapat mengurangi gejala, tapi tidak dapat menyembuhkan buang air kecil di malam hari. Setelah pengidap berhenti meminumnya, gejala akan kembali.
Kelas obat yang disebut antikolinergik dapat merelaksasi kejang otot di kandung kemih. Jenis obat ini dapat bermanfaat untuk mengurangi kebutuhan buang air kecil. Jika pengidap mengompol, beberapa antikolinergik juga dapat mengurangi gangguan ini. Namun, obat-obatan ini dapat menyebabkan efek samping seperti mulut kering, pusing, dan pandangan kabur.
Selain itu, beberapa dokter merekomendasikan obat diuretik yang mendorong untuk buang air kecil di awal hari. Obat ini dapat mengurangi jumlah urine di kandung kemih pada malam hari.
Sumber :
1. https://hellosehat.com/kesehatan/penyakit/nokturia-adalah/
2. https://www.honestdocs.id/nokturia
4. https://www.halodoc.com/kesehatan/nokturia
Sumber featured image :