Ini permasalahan klasik para investor newbie di dunia saham.

Kenapa hanya newbie yang punya permasalahan ini? Karena yang sudah kelas tinggi biasanya hal ini hanya urusan remeh temeh.

Yuk kita bahas kenapa masalah hold floating profit dan hold floating loss meresahkan.

Apa itu floating profit? Yaitu kondisi dimana saham yang kita punya harganya naik namun belum kita jual. Contoh kita punya saham ABCD dengan harga 1000 kemudian 3 hari berikutnya naik menjadi 1200 maka kita punya floating profit 200 atau 20%. selisih 200 itu belum dikatakan profit kalau kita belum menjual saham ABCD.

Contohnya saham ITMG seperti di atas.

Trus apakah floating loss? Sama dengan floating profit cuma kalo disini siatuasinya harga saham yang kita punya turun semisal harga saham ABCD pas kita beli harganya 1000 kemudian turun menjadi 800.

Contohnya saham HEXA seperti gambar di atas.

Yang jadi masalah adalah baik floating profit (keuntungan semu) maupun floating loss (kerugian semu) mempunyai sisi bahaya yang harus kita ketahui yaitu Bahaya Keuntungan & Kerugian “SEMU” Pada Saham

Pertanyaan berikutnya adalah mana yang lebih meresahkan?

Bagi sebagian orang mungkin floating loss karena siapa yang tahan kalo saham yang seharusnya naik malah turun terus dan warnanya merah.

Bagi sebagian yang lain justru malah saat floating profit menjadi meresahkan karena takut besok harganya turun dan mungkin akan segera dijual.

Keduanya berhubungan dengan emosi dan perkiraan masa depan.

Analisa Dalam Investasi Saham Tidak Berguna Jika Emosi Masih Mengikuti

Yang floating profit akan terus resah karena kalo tidak segera dijual takut akan turun maka chart sahamnya setiap jam atau bahkan setiap menit akan dipantau.

Yang floating loss takut jika semakin turun dan semakin merah, tetapi efek baiknya dari hold floating loss adalah masih ada harapan melihat sahamnya kembali menghijau asalkan saham yang dipilih mempunyai fundamental yang bagus

Contoh Memilih Saham Berfundamental Bagus Menggunakan RTI (SIDO)

Mana yang lebih meresahkan menurut kalian?

Author: Ahmad Muttaqin

Penyuka teknologi yang sedang belajar tentang finansial dan terobsesi dengan dunia kesehatan. Hobi mereview makanan juga terutama yang warung under rated.

Leave a Reply