Artikel ini saya tulis saat saya mau memberi susu sapi kotak buat putri kami.
Ketika di kulkas warung modern yang lampunya terang banget itu ternyata ada macam-macam jenis susu.
Ada susu UHT susu fullcream dan susu biasa aja.
Saya bingung mana yang bisa dikonsumsi untuk bayi usia 1.6 tahun.
Akhirnya langsung googling deh dan artikel ini merupakan rangkuman lengkapnya.
Oh ya kenapa susu murni juga disertakan karena awalnya menurut saya susu murni itu yang terbaik karena tidak melalui proses pengolahan aneh-aneh. Tapi ternyata…..Simak selengkapnya ya
Susu merupakan minuman segar yang diperoleh langsung dari pemerasan hewan mamalia, seperti sapi. Susu segar mengandung gizi tinggi yang diperlukan untuk pertumbuhan badan.
Namun, susu ini sangat mudah rusak jika tidak lekas dipanaskan dan segera dikonsumsi. Dan jika terkontaminasi udara setelah diperah, susu akan semakin rentan membawa bakteri yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Oleh karenanya, susu segar harus diproses langsung agar dapat dikonsumsi dengan aman dan bertahan lebih lama.
Ada dua jenis susu yang sering dikonsumsi masyarakat, yaitu susu bubuk dan susu cair. Kandungan gizi dalam susu cair lebih tinggi dibanding jenis lainnya karena telah melalui pengolahan dengan suhu tinggi dan dalam waktu singkat.
Susu cair dikelompokkan ke dalam beberapa jenis, yaitu susu pasteurisasi dan susu UHT (Ultra High Temperature). Istilah susu pasteurisasi dan susu UHT adalah dua cara pemrosesan susu agar dapat dikonsumsi dengan aman dan bertahan lama.
Susu sapi murni ternyata tak hanya sekedar minuman biasa namun juga memiliki kandungan nutrisi yang baik bagi tubuh. Berikut kandungan nutrisi yang ada pada susu sapi murni
- protein
- kalsium,
- vitamin A,
- vitamin B,
- vitamin D
- asam amino
- kalori
- lemak
- fosfor,
- iodium,
- seng,
- zat besi,
- tembaga,
- magnesium
- vitamin E
- tiamin
Untuk mengetahui manfaat susu murni bagi kita bisa dibaca disini Susu Sapi Murni : Inilah Kandungan Gizi Dan Manfaat Minum Susu Sapi Murni (Bag 1)
1. Susu Segar
Susu segar merupakan produk susu yang langsung diperoleh dari hasil pemerahan susu sapi. Proses pembuatan susu jenis ini paling sederhana dibanding dengan produk susu lainnya. Setelah susu sapi diperah, cairan susu akan disaring untuk menghilangkan kotoran. Kemudian susu segar tradisional akan dipanaskan selama sekitar 5 menit dalam suhu sekitar 70 derajat celcius, sambil diaduk terus menerus agar emulsinya tidak pecah.
Namun susu segar ini tidak boleh dipanaskan hingga mendidih. Proses pemanasan ini dilakukan hanya untuk meminimalisir kandungan bakteri pada susu. Karena prosesnya yang sederhana, susu segar tidak dapat bertahan lama bahkan sebaiknya segera dikonsumsi setelah selesai diproses.
Selain itu dibanding jenis susu lainnya, susu segar mempunyai banyak kandungan nutrisi dan gizi serta cita rasa paling alami.
2. Susu Pasteurisasi
Pasteurisasi adalah proses pengolahan susu dengan cara memanaskan susu dengan waktu minimal 30 menit dan panas suhu maksimal 80 derajat celcius. Proses ini bertujuan untuk mengurangi jumlah bakteri atau kuman yang bisa menjadi penyebab penyakit, serta memperlambat pertumbuhan mikroba susu. Proses ini ditemukan ilmuwan Louis Pasteur dari Prancis pada 20 April 1862.
Dengan dilakukan proses pasteurisasi membuat susu bisa bertahan lebih lama untuk dikonsumsi ketimbang susu segar.
Karena sudah melalui olahan seperti itu membuat banyak anggapan yang berkembang bawa susu pasteurisasi tidak lebih baik dari susu murni atau susu segar. Anggapan ini muncul karena proses pasteurisasi dianggap bisa merusak kandungan protein, lemak, dan nutrisi lainnya yang terdapat pada susu murni.
Padahal faktanya adalah :
- kadar kalsium tetap terjaga meskipun susu tersebut telah melalui proses pasteurisasi.
Karena itu, tidak sedikit peneliti yang berpendapat bahwa mengonsumsi susu pasteurisasi lebih dianjurkan dibanding susu segar.
- metode ini dapat membunuh patogen atau bakteri yang ada dalam susu segar, sehingga membuatnya aman dikonsumsi tanpa risiko kesehatan. Rasa dan tekstur susu pasteurisasi pun mengalami improvisasi, sehingga lebih nikmat dikonsumsi.
Hal ini dibenarkan oleh ilmuwan nutrisi dari Amerika Serikat, Dr. Matthew Lantz Blaylock PhD yang menganjurkan kita mengonsumsi susu yang sudah diproses, seperti susu pasteurisasi dan susu UHT.
3. Susu UHT
Susu UHT (ultra-high temperature) adalah semua jenis susu yang diolah dengan cara dipanaskan pada suhu tinggi, yakni sekitar 135-150 derajat Celsius selama 1–2 detik. Metode ini dilakukan dengan tujuan untuk membunuh bakteri yang ada pada susu baik bakteri baik maupun bakteri jahat, sehingga susu aman dikonsumsi dan memiliki umur simpan yang lebih lama.
Karena sudah melalui proses pemanasan seperti itu membuat susu UHT juga dianggap negatif. Faktanya adalah
- susu UHT relatif tidak mengurangi nilai dan kandungan nutrisi yang terdapat pada susu segar. Selain itu, pada susu UHT, waktu pemanasan yang singkat bertujuan untuk mencegah kerusakan nilai gizi susu dan mendapatkan warna maupun aroma yang tidak berbeda jauh dengan susu pada keadaan semula.
- susu UHT juga memiliki ketahanan yang lebih lama dibandingkan susu pasteurisasi apalagi jika dibanding susu murni.
Susu UHT bisa bertahan untuk dikonsumsi antara 6-12 minggu. Bahkan tanpa disimpan di lemari es, susu UHT tetap mempunyai daya tahan yang lama. Meski begitu, disarankan segera konsumsi setelah kemasan susu UHT dibuka. sesuai ketentuan penyajian yang berlaku.
- karena menggunakan suhu lebih tinggi dalam mengolahnya, susu UHT menjadi lebih steril dibanding dengan susu pasteurisasi. Pada susu UHT, hampir semua bakteri yang terdapat pada susu segar bisa hancur dan dimusnahkan.
Sedangkan pada susu pasteurisasi, masih ada beberapa jenis bakteri yang tersisa. Namun tidak perlu khawatir, karena jenis bakteri yang tersisa bukan jenis bakteri yang menjadi penyebab penyakit berbahaya.
Sebenarnya baik susu pasteurisasi maupun susu UHT akan menghilangkan beberapa kandungan gizinya karena proses pemanasan ini, namun kandungan gizi yang hilang bisa difortifikasi. Apa itu fortifikasi? Kalian bisa membaca detailnya disini Fortifikasi Makanan : Pengertian, Tujuan, Manfaat Serta Bahayanya Yang WAJIB Diketahui
4. Susu Full Cream
Awalnya saya taunya kalo susu fullcream itu hanya soal rasa seperti coklat, strawberry, vanila dll.
Tapi setelah gogling baru tau ternyata susu full cream adalah susu yang kandungan lemak aslinya tetap dipertahankan. Oleh sebab itu, susu full cream masih mengandung kadar lemak yang tinggi, yakni sekitar 8 gram per gelasnya. Karena kadar lemaknya yang tinggi, susu ini memiliki rasa yang gurih dan legit.
Jadi susu fullcream hanya berurusan dengan lemaknya saja bukan pengolahan karena bisa saja susu UHT fullcream, susu pasteurisasi fullcream juga.
Nah kebalikan susu fullcream adalah susu rendah lemak atau seringnya disebut low fat.
Saat saya cari lebih detail kalo untuk anak mending yang fullcream bukan rendah lemak karena anak masih butuh lemak sebagai kalori.
Tapi saat saya coba susu fullcream rasanya malah kaya amis..hehe
5. Susu Kental Manis
Susu kental manis adalah susu murni yang diolah menjadi susu kental manis dimulai dengan melakukan pemanasan dengan suhu 80 derajat Celcius selama 3 jam. Proses ini akan menghilangkan sekitar 60 % kadar air.
Untuk mengentalkan susu, dilakukan proses evaporasi secara bertahap. Dalam proses ini dilakukan penambahan vitamin D dan standardisasi nutrisi. Kemudian akan dipanaskan kembali dengan suhu yang lebih tinggi yaitu 115,5-118,5 °C selama 15 menit untuk sterilisasi. Akan didapatkan susu evaporasi dengan struktur lebih pekat dibandingkan susu murni, dan mengandung kira-kira 25% padatan susu bukan lemak. Susu inilah yang kemudian menjadi susu kental manis dengan penambahan gula yang juga berfungsi sebagai bahan pengawet.
Sebagai catatan, susu kental manis memiliki kandungan kalori dan gula yang tinggi dibandingkan dengan zat gizinya. Kadar protein, vitamin A dan D juga lebih kecil dibandingkan jenis susu lainnya. Itulah mengapa susu jenis ini yang paling murah harganya di pasaran. Tentunya ini juga tidak baik untuk dikonsumsi sehari-hari terlebih pada anak-anak.
6. Susu evaporasi
Susu evaporasi adalah jenis susu sapi yang dipanaskan sampai 60% kadar airnya berkurang. Proses pemanasan menyebabkan kandungan air pada susu berkurang sehingga susu menjadi kental. Susu yang terkonsentrasi ini akan tahan lebih lama dan tidak mudah basi.
Warna susu hasil evaporasi ini tidak terlalu putih, malah cenderung kuning. Hal ini disebabkan karena proses karamelisasi yang terjadi selama proses evaporasi.
Penggunaan susu evaporasi bisa bermacam-macam, seperti dicampur ke dalam jus untuk membuat smoothies, sebagai krimer kopi, atau diolah menjadi es krim.
7. Susu Bubuk
Membayangkan bentuk asli susu yang cair kemudian berubah menjadi bubuk tentu ada satu pertanyaan yang terlintas tentang bagaimana proses pembuatannya?
Susu bubuk ternyata merupakan bubuk yang dibuat dari susu kering yang solid. Dalam pembuatannya, susu akan dikeringkan dengan spray dryer atau roller dryer dengan suhu 200 derajat Celcius.
Bayangkan, dengan suhu setinggi itu, sebagian dari nutrisi yang dikandung akan hilang. Untuk itu, dilakukan fortifikasi kembali, atau penambahan nutrisi ke dalam susu bubuk agar tetap memenuhi kandungan yang seharusnya. Meski begitu, bisa dibilang nilai gizi alami susu sudah tidak ada. Selain itu, susu bubuk biasanya mengandung lemak nabati yang ditambahkan, karena lemak hewaninya hilang saat proses pemanasan.
Kalo sudah hilang seperti ini maka dibutuhkan proses fortifikasi ke susu bubuk ini agar ada kandungan gizinya lagi. Apa itu fortifikasi? Kalian bisa membaca detailnya disini Fortifikasi Makanan : Pengertian, Tujuan, Manfaat Serta Bahayanya Yang WAJIB Diketahui
8. Susu Formula
Mengutip laman Raising Children Australia, kebanyakan susu formula memang terbuat dari susu sapi dan sudah dimodifikasi sedemikian rupa, sehingga dapat diterima oleh pencernaan si kecil yang masih peka. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, tanpa menimbulkan hal-hal yang tak diharapkan. Misalnya alergi, diare, dan sembelit. Dengan begitu, susu formula tak sama lagi dengan susu sapi biasa, Moms.
Pertanyaannya
Kalo bayi sebaiknya minum susu yang mana?
Untuk bayi sebaiknya minum ASI, dan jika ASI tidak memenuhi maka disarankan untuk minum susu formula karena kandungan susu formula sudah dibuat seperti kandungan gizi dalam ASI.
Kapan waktu yang tepat untuk memberikan susu UHT pada anak-anak?
Menurut Rusell Harton, DO, dokter spesialis anak di Banner Health Center di Queen Creek, Arizona mengatakan pada Bump bahwa susu sapi bisa diberikan pada anak ketika usia mereka satu tahun ke atas.
Usia 1 tahun dinilai ideal karena pada umumnya sistem pencernaan anak sudah sempurna, sehingga mereka mampu mencerna berbagai kandungan yang terdapat di dalam susu sapi. Namun, tak semua anak memiliki perkembangan yang sama. Beberapa anak mungkin belum bisa mencerna susu sapi dengan baik meski usianya sudah di atas 1 tahun karena mereka memiliki alergi susu sapi.
Susu Sapi Murni : Intoleransi Laktosa Dan Mengapa Selalu Diare Setelah Minum Susu (Bag 3)
Konsumsi kalsium harian yang disarankan untuk anak-anak berumur 1–6 tahun adalah 500 mg/hari dan anak-anak berumur 7–9 tahun adalah 600 mg/hari. Dalam segelas susu UHT full cream umumnya sudah terkandung 35% dari kebutuhan harian kalsium anak.
Bagaimana tips memilih susu UHT yang aman?
Pastikan susu yang Anda konsumsi tidak mengandung gula tambahan dan perisa identik alami susu. Perisa identik alami susu merupakan senyawa kimia untuk memberikan citarasa mirip dengan senyawa dari bahan alami.
Sebelum membeli susu jenis ini, Anda bisa memerhatikan label nutrisi yang tertera pada kemasan agar Anda tahu kandungan apa saya yang ada dalam susu tersebut.
Sumber :
2. https://www.frisianflag.com/
5. https://www.briliofood.net/
7. https://www.klikdokter.com/