Banyak sekali pertanyaan seperti di atas dari berbagai grup di telegram, facebook hingga Whatsapp yang ITSTIME.ID temui.

Entah apa maksud seseorang menanyakan pertanyaan seperti judul di atas. Kemungkinannya ada beberapa yaitu :

1. Sudah ingin membeli suatu saham tapi sahamnya naik terus atau turun terus

2. Takut ketinggalan kereta dan berusaha ikut kereta.

Kadang ITSTIME.ID ingin ikut menjawab tetapi biasanya di kolom komentar jawabannya tidak bisa panjang. Nah disini akan dijabarkan beberapa pertimbangan terkait pertanyaan di atas

1. Murah atau mahal menurut siapa?

Ini penting sekali karena investor itu berbagai macam. Contoh saja kemaren adalah saham SIDO yang beberapa waktu lalu stock split dari harga sekitar 1400an menjadi hanya Rp 750.

Bagi yang memiliki SIDO sejak harga 900 (sebelum stock split atau 450 setelah stock split) maka harga sekarang sudah sangat mahal.

Tetapi yang mau masuk di harga SIDO setelah stock split harga tersebut bisa saja murah dan kenyataannya murah karena per artikel ini ditulis (13/11/2020) harga SIDO sudah menyentuh 820an. Bandingkan dengan pas stock split yang harganya “hanya” Rp 750.

2. Tujuan belinya untuk apa?

Jika kalian hanya trader kayaknya harga murah atau mahal bukan pertimbangan utama (Koreksi jika salah).

Jika kalian value investing harga SIDO 750 setelah stock split sudah sangat mahal.

Namun jika kalian growth investing atau yang akan memegang saham suatu perusahaan untuk jangka waktu yang sangat lama asalkan GCG dan perusahaannya tetap menghasilkan profit maka harga SIDO 750 masih sangat murah dibanding potensi ke depannya.

3. Tentukan dari harga wajar

Poin ketiga ini lebih cocok digunakan untuk value investing yaitu investasi berbasis harga wajar sahamnya.

Jika menggunakan rumus di artikel ini Cara Menghitung Harga Wajar Saham Menggunakan Rumus Graham Number maka harga wajar SIDO setelah stock split dengan EPS 28 adalah Rp 603.

Harga saham SIDO saat artikel ini ditulis Rp 820 dan harga wajarnya Rp 603. Sangat mahal kan?

Gimana? Jadi jika kalian tanya apakah harga saham ABCD sudah murah? Maka jawabannya bisa disesuaikan dengan 3 poin di atas.

Kalo ITSTIME.ID sendiri ada 2 akun sekuritas. Yang satu buat value investing dan yang satu buat growth investing. SIDO masuk ke saham growth investing.

Sumber :

1. https://market.bisnis.com/read/20200914/7/1291168/setelah-stock-split-saham-sido-muncul-sido-melonjak-di-awal-perdagangan

Author: Ahmad Muttaqin

Penyuka teknologi yang sedang belajar tentang finansial dan terobsesi dengan dunia kesehatan. Hobi mereview makanan juga terutama yang warung under rated.

Leave a Reply