Sering sekali ITSTIME.ID menemukan kata-kata seperti di bawah ini
” Ane beli saham ABCD eh malah turun terus terpaksa jadi investor dadakan”
“Ane beli saham WXYZ eh malah merah, terpaksa jadi auto investor”
Menurut ITSTIME.ID kondisi seperti itu justru malah membuang uang dan waktu, kenapa?
1. Yakin saham yang memang dibeli memiliki fundamental bagus?
2. Yang ditunggu hanya naiknya saja atau ada dividennya?
Ini tips biar kalo mau menjadi auto investor tetap tenang ya.
1. Pilih saham yang memiliki fundamental bagus
Contoh Memilih Saham Berfundamental Bagus Menggunakan RTI (SIDO)
2. Harga wajarnya masih di atas harga saham saat ini
Cara Menghitung Harga Wajar/ Nilai Intrinsik/ Valuasi Saham Ala Benjamin Graham
3. Ada dividen yang dibagikan minimal 7% per tahun.
Contoh sahamnya yaitu MBAP menurut ITSTIME.ID. Yuk di bedah satu per satu sesuai 3 prinsip di atas
1. Pilih saham yang memiliki fundamental bagus
Mari kita lihat fundamental dari saham MBAP dari web RTI
GPM : 37.4%
NPM : 18.65%
ROE : 29.08%
DER : 31.88%
Dividen yield : 7.42%
2. Harga wajarnya masih di atas harga saham saat ini
Menggunakan rumus disini Rumus Benjamin Graham, maka harga wajarnya saham MBAP adalah
EPS : $0.0389 (Jika dikali Rp 14.000 = Rp 544.6)
Maka harga wajarnya Rp 11.724. Dan saat artikel ini ditulis tanggal 03 September 2020 jam 08.30 harga saham MBAP masih di harga Rp 2170.
3. Ada dividen yang dibagikan minimal 7% per tahun.
Untuk patokan dividen yield min 7% bisa diatur sendiri ya. Yang 10% per tahun aja ada kok misal saham ITMG.
Saham MBAP termasuk saham yang rutin membagikan dividen 2x setahun.
Gimana? Nyangkut di saham yang fundamental bagus, harga wajar masih di atas harga saham dan tiap tahun membagikan dividen 2x lagi maka tidur kalian tetaplah pulas.