Editor : Ahmad Muttaqin

Dalam konsep menu bergizi jaman dahulu yaitu 4 sehat 5 sempurna, ada susu sebagai penyempuna.

Ada begitu banyak manfaat yang didapat jika kita rutin mengkonsumsi susu apalagi susu murni.

BACA : Susu Sapi Murni : Inilah Kandungan Gizi Dan Manfaat Minum Susu Sapi Murni (Bag 1)

Namun hukum alam mengatakan jika melakukan sesuatu secara berlebih justru akan menimbulkan problem. Begitu juga dengan susu murni. Ada begitu banyak manfaat yang bisa diambil jika kita mengkonsumsi susu, tetapi jika menjadi berlebihan maka akan timbul problem bagi kesehatan.

Berikut ini adalah efek samping susu murni terhadap tubuh yang perlu Anda ketahui.

1. Efek Susu Murni Terhadap LDL

Susu murni mengandung cukup banyak lemak jika dibandingkan dengan susu skim atau susu tanpa lemak sehingga konsumsi susu ini secara berlebihan dapat meningkatkan LDL atau kolesterol jahat dalam tubuh.

2. Efek Susu Murni Terhadap Jantung

Guna menurunkan risiko kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung sistemik, memang diperlukan asupan kalium yang cukup tinggi atau sekitar 4000 mg per hari, menurut satu penelitian.

Kalium dapat melebarkan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah. Susu sapi merupakan salah satu sumber kalium karena mengandung cukup tinggi kalium atau sekitar 132 mg. Tapi sayangnya, susu murni juga mengandung kolesterol dan lemak yang bisa membahayakan kesehatan jantung Anda.

BACA : Telur Asin : Bahaya Kolesterol Dan Hipertensi Yang Mengintai

Jadi bagi Anda yang memiliki masalah kesehatan jantung, disarankan untuk berkonsultasi dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi susu murni, untuk mengetahui takaran yang tepat dan tidak membahayakan fungsi jantung.

3. Efek Susu Murni Terhadap Penderita Gangguan Fungsi Ginjal

Susu memang mengandung ragam nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Tapi kandungan kaliumnya yang cukup tinggi dapat berbahaya bagi yang memiliki masalah fungsi ginjal. Ginjal yang bermasalah tidak dapat membuang kelebihan kalium dari dalam darah, dan ini dapat membahayakan jiwa.

4. Menimbulkan jerawat

Sebagian besar remaja pasti pernah mempunyai jerawat di wajahnya. Salah satu makanan atau minuman yang dapat menyebabkan jerawat adalah susu atau produk yang mengandung protein whey. Di dalam susu terkandung insulin dan hormon pertumbuhan IGF-1.

Kedua faktor inilah yang dapat memicu tumbuhnya jerawat. Peningkatan insulin atau IGF-1 dalam tubuh dapat memberi sinyal pada faktor-faktor yang dapat menimbulkan jerawat pada wajah (Melnik, 2011).

5. Kemungkinan peningkatan risiko kanker

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi susu yang tinggi dapat meningkatkan risiko kanker, seperti kanker ovarium dan kanker prostat.

Analisis yang dikumpulkan dari 12 penelitian kohort prospektif dan melibatkan lebih dari 500.000 wanita, menemukan bahwa wanita dengan asupan tinggi laktosa, yaitu setara dengan 3 gelas susu per hari, memiliki risiko kanker ovarium sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang memiliki asupan laktosa terendah.

Penelitian ini tidak menemukan hubungan antara susu atau produk susu dengan kanker ovarium.

Beberapa peneliti memiliki hipotesis bahwa praktek produksi susu di industri modern telah mengubah komposisi hormon susu dalam cara-cara yang dapat meningkatkan risiko kanker yang berhubungan dengan hormon ovarium dan hormon lainnya (Genkinger, et al., 2006). Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kebenarannya.

Penelitian lainnya mengaitkan susu dengan risiko kanker prostat.

Sebuah penelitian di Harvard menunjukkan bahwa pria yang minum dua gelas susu atau lebih dalam sehari mempunyai kemungkinan risiko kanker prostat hampir dua kali lipat dibandingkan mereka yang tidak minum susu sama sekali.

Hubungan ini sepertinya muncul karena kandungan kalsium dalam susu. Penelitian lebih lanjut menemukan bahwa pria dengan asupan kalsium tinggi, yaitu setidaknya 2000 mg per hari, memiliki hampir dua kali lipat risiko kanker prostat seperti mereka yang memiliki asupan terendah (kurang dari 500 mg per hari) (Giovannucci, et al., 1998Giovannucci, et al., 2007).

Banyak jenis kanker dan masing-masing jenis kanker mempunyai hubungan yang berbeda dengan konsumsi susu. Beberapa penelitian menunjukkan konsumsi susu meningkatkan risiko kanker. Namun, juga ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa konsumsi susu dapat menurunkan risiko kanker kolorektal (Aune, et al.,2012).

Hubungan antara kanker dan konsumsi susu sangat kompleks. Susu mungkin bisa menjadi salah satu penyebab kanker, tetapi hal ini berbeda-beda tergantung individu masing-masing dan susu jenis apa yang diminum. Hubungan antara kanker dan konsumsi susu jelas perlu diteliti lebih lanjut.

MITOS SUSU SAPI MURNI

Banyak dari Anda yang masih menganggap bahwa susu sapi hanya untuk anak dalam masa pertumbuhan dan sering dianggap menjadi penyebab obesitas. Apa saja mitos mengenai susu yang membuat Anda ragu untuk minum susu?

1. Mitos: Susu hanya untuk anak dalam masa pertumbuhan

Semakin Anda dewasa, kadar susu yang dibutuhkan oleh tubuh justru semakin besar.

Jika saat bayi Anda mungkin membutuhkan hanya sekitar 500 cc susu per hari, ketika dewasa jumlah ini pun meningkat menjadi 1.000 hingga 1.200 cc per hari. Mitos ini muncul karena susu memang memiliki peran yang besar dalam masa pertumbuhan, namun bukan berarti hanya anak-anak saja yang perlu mengonsumsi susu.

2. Mitos: Fungsi susu adalah untuk menguatkan tulang

Hal ini memang tidak sepenuhnya salah, karena kandungan vitamin D dan kalsium dalam susu berfungsi untuk menguatkan gigi dan tulang, sehingga Anda terhindar dari osteoporosis.

Namun, susu bukan hanya untuk tulang saja. Di dalam susu juga terkandung vitamin A yang baik untuk kulit dan mata, serta vitamin B yang membantu pengolahan makanan dalam tubuh, mencegah anemia, dan meningkatkan fungsi otak. Selain itu, kalsium dalam susu tidak hanya berperan untuk menguatkan gigi dan tulang, namun juga kesehatan otot, terutama otot jantung, untuk menghindari kram jantung.

Susu pun memiliki 9 protein paling lengkap dibandingkan sumber lainnya sehingga meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah alergi.

3. Mitos: Saat sedang hamil, penting untuk minum susu bubuk khusus ibu hamil

Berbeda dengan susu murni, susu bubuk sudah mengalami proses yang panjang. Kandungan nutrisi lebih di dalamnya pun merupakan zat tambahan dan bukan berasal dari susu murni. Susu sapi segar dengan proses yang lebih singkat akan memiliki kandungan gizi yang lebih lengkap bagi ibu hamil dan janin dalam kandungan.

Lagi pula, banyak produk yang justru membuat ibu menjadi gemuk, padahal pertumbuhan janinlah yang perlu diperhatikan saat mengandung. Pilihlah susu sapi segar dibandingkan susu bubuk untuk ibu hamil.

Tapi ingat, saat hamil, selalu pilih susu segar yang sudah dipasteurisasi, dan bukan susu segar “mentah” langsung dari sapi, karena tanpa proses pasteurisasi susu mungkin masih mengandung bakteri yang berbahaya bagi janin.

4. Mitos: Minum susu bikin gemuk

Susu justru baik untuk membantu proses diet karena dapat membantu Anda untuk mencegah naiknya berat badan. Selain itu, saat diet ada kemungkinan banyak nutrisi yang tidak masuk ke dalam tubuh. Susulah yang dapat menggantikan nutrisi tersebut sehingga Anda tetap bertenaga saat menjalani program diet.

Selain itu, susu juga berfungsi untuk menambah protein dan tenaga, baik sebelum dan sesudah berolahraga. Risiko tulang keropos saat menjalani diet pun tidak akan terjadi jika Anda mengonsumsi susu setiap hari.

SAAT TERBAIK MINUM SUSU SAPI MURNI

1. Jangan meminum susu bersamaan dengan meminum obat

2. Jangan mengonsumsi susu bersamaan dengan zat besi karena kalsium pada susu dan zat besi tersebut akan saling “berebut” untuk dapat diserap oleh tubuh, sehingga masing-masing tidak akan terserap secara maksimal.

3. Jangan tambahkan zat-zat lain ke susu murni.

4. Susu murni boleh didinginkan, namun tidak dianjurkan untuk dipanaskan.

5. Jika ingin dipanaskan, lebih baik cukup dihangatkan. Hal tersebut dikarenakan proses pemanasan dapat mengurangi kadar gizi yang ada pada susu sapi murni.

Author: maryati

Seorang bidan

Leave a Reply