Akhir-akhir ini ITSTIME.ID rutin mengkonsumsi ikan tongkol karena dagingnya lebih mantap dibanding ikan pindang (ikan kranjangan).
Sebenarnya dari dulu tidak terlalu suka karena jika dimasak rasanya tidak bisa masuk ke daging ikan.
Namun karena sedikit tricky akhirnya daging ikan tongkol bisa lebih mempunyai rasa.
Nah disini ITSTIME.ID akan merangkum secara lengkap tentang ikan tongkol ini.
IKAN TONGKOL
Ikan Tongkol memiliki nama latin Euthynnus affinis yaitu sejenis ikan laut dari suku Scombridae. Dalam perdagangan internasional dikenal sebagai kawakawa, little tuna, mackerel tuna, atau false albacore.
Ikan tongkol umumnya memiliki panjang rata-rata 60 sentimeter dengan punggungnya yang berwarna biru gelap agak metalik dan terdapat pola garis-garis yang unik seperti coretan miring.
Ikan ini bersifat epipelagis dan neritik, menjelajahi perairan-perairan terbuka bersuhu 18°-29 °C.
Dilihat dari masyarakat yang mengonsumsinya, ikan tongkol banyak dikonsumsi oleh masyarakat di Pulau Jawa dan Sumatera.
Di Indonesia ikan tongkol memiliki dua jenis yang dijual, yaitu ikan tongkol segar dan ikan tongkol pindang.
Ikan tongkol segar, biasa ditemui di pasar ikan, ataupun supermarket-supermarket besar. Biasanya tongkol segar ini digunakan untuk keperluan restoran, atau pembuatan makanan kalengan.
Ikan tongkol pindang, biasanya merupakan jenis ikan tongkol yang sudah dipotong-potong terlebih dahulu, lalu dimasak dengan menggunakan cara dipindang.
Jenis ikan tongkol pindang ini adalah hasil olahan tongkol yang umum dijual di pasar tradisional, dan merupakan bahan utama dari tongkol balado.
Ikan tongkol merupakan salah satu jenis ikan yang populer dan disukai oleh hampir seluruh kalangan masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan oleh harganya yang terjangkau, dan manfaatnya yang tinggi dan baik untuk kesehatan tubuh.
Ikan tongkol sebenarnya masih memiliki kekerabatan dengan jenis ikan laut lain, yaitu ikan tuna dan ikan kembung. Oleh karena itu, kandungan gizi pada ikan tongkol juga tidak jauh berbeda dengan kedua jenis ikan tersebut.
Dalam seporsi ikan tongkol (setara 150 gram), terkandung :
- 250–300 kalori
- 25–30 gram protein
- 12,5–17 gram lemak
- 46 mg kolesterol
- 50–60 mikrogram (mcg) selenium
- 400 miligram (mg) kalium
- 521 mg natrium
- 39 gram protein
- 1,5–2 mg zat besi
- 15–20 mg kalsium
- 0,9–1,1 mg zinc
- vitamin A,
- vitamin B,
- Vitamin C 2%
- vitamin D
- omega-3,
- natrium,
- dan fosfor.
MANFAAT IKAN TONGKOL
1. Menjaga tekanan darah tetap stabil
Berkat kandungan omega-3 yang cukup tinggi, ikan tongkol diketahui dapat mencegah penyumbatan pada pembuluh darah, sehingga aliran darah tetap lancar dan tekanan darah pun menjadi lebih stabil.
2. Memelihara fungsi dan kesehatan organ tubuh
Ikan tongkol banyak mengandung protein. Di dalam tubuh, protein dibutuhkan untuk membentuk sel-sel dan jaringan tubuh baru serta memperbaiki jaringan tubuh yang rusak. Kandungan protein dalam ikan tongkol juga bermanfaat untuk memelihara fungsi dan kesehatan organ tubuh, seperti mata, otak, dan hati.
3. Memperkuat sistem imunitas tubuh
Selain banyak mengandung omega-3, daging ikan tongkol juga diketahui banyak mengandung vitamin A dan vitamin B12. Bersama dengan protein, kedua vitamin tersebut dapat memperkuat sistem imun sehingga tubuh tidak mudah terkena penyakit dan infeksi.
4. Menjaga kekuatan tulang
Tak hanya kaya akan kandungan protein, ikan tongkol juga mengandung banyak vitamin D dan kalsium. Kedua nutrisi ini baik untuk memperkuat dan menjaga kesehatan tulang.
5. Menjaga berat badan
Sebuah studi yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa makan makanan tinggi protein dapat menurunkan kadar ghrelin. Ghrelin adalah hormon yang bertanggung jawab untuk merangsang rasa lapar sehingga bikin Anda ngidam makan makanan berkarbohidrat.
Penurunan kadar ghrelin artinya dapat membantu mengurangi nafsu makan dan mencegah ngidam makanan berlebih. Protein juga dapat memperlambat pengosongan lambung sehingga membuat Anda merasa lebih kenyang lebih lama.
6. Memelihara kesehatan dan fungsi jantung
Konsumsi ikan tongkol secara rutin diketahui dapat memberi efek baik bagi jantung. Kandungan protein dan omega-3 yang tinggi pada ikan tongkol berperan penting dalam mencegah peningkatan kolesterol dan mengatur tekanan darah tetap stabil. Dengan demikian, fungsi dan kesehatan jantung dapat terjaga dengan baik.
7. Menjaga Kesehatan Mata
Kandungan omega 3 yang terdapat pada ikan tongkol ini bisa mengurangi resiko mengalami AMD (Age Macular Disease) atau jenis penyakit mata yang disebabkan oleh penuaan. Selain itu, kandungan omega 3 ini juga akan menurunkan angka resiko anda mengalami kerusakan pada mata.
8. Dapat Mencegah Anemia
Ikan tongkol memiliki kandungan manfaat zat besi alami, yang dapat membantu untuk mencegah terserang anemia. Anemia yang diderita dapat memunculkan gejala-gejala seperti :
- 5 L (letih, lesu, lunglai, lemah, dan lemas)
- Daya tahan tubuh menurun
- Pegal pegal pada bagian persendian
- Wajah memucat
- Mudah terserang berbagai macam penyakit.
Namun perlu diperhatikan, apabila ingin mengkonsumsi ikan tongkol untuk mencegah terjadinya anemia, pastikan untuk tidak menggoreng ikan tongkol. Rebuslah ikan tongkol segar dan buatlah menjadi semacam sup untuk dikonsumsi setiap harinya.
9. Detoksifikasi hati
Kandungan selenium yang terdapat pada ikan tongkol dapat membantu organ hati untuk melakukan proses detoksifikasi atau pengeluaran racun tubuh. Selenium dapat mempercepat dan membantu proses tersebut.
Kelenjar tiroid berada di leher. Kelenjar tiroid berfungsi mengatur metabolisme, menghasilkan hormon, dan mempertahankan tingkat energi tubuh. Apabila kelenjar tiroid terganggu, ini dapat menyebabkan gejala serius seperti perubahan berat badan drastis, perubahan buang air besar, dan bahkan bisa mengganggu kemampuan seksual Anda.
Daging ikan tongkol mengandung selenium yang dapat membantu menjaga kesehatan kelenjar tiroid.
11. Membantu meningkatkan fungsi otak
Ikan tongkol mengandung banyak nutrisi yang penting untuk otak, seperti asam omega-3 dan niacin.
Niacin adalah mineral yang dapat menurunkan risiko penyakit Alzheimer dan demensia akibat bertambahnya usia. Sementara itu, asam lemak omega-3 dapat meningkatkan fungsi otak dan dapat melindungi dari masalah kesehatan mental seperti depresi.
BAHAYA IKAN TONGKOL
Meski kaya akan nutrisi dan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, disarankan untuk tidak mengonsumsi ikan tongkol terlalu banyak. Hal ini dikarenakan ikan tongkol atau ikan laut lain, seperti tuna, mengandung merkuri yang cukup tinggi.
Merkuri atau air raksa (Hg) adalah zat kimia berbahaya yang dihasilkan dari limba aktivitas manusia, seperti pembakaran, pertanian, dan limbah dari pabrik-pabrik yang menggunakan merkuri.
Limbah bekas rumah tangga ataupun limbah dari pabrik biasanya dibuang ke sungai dan berujung mengendap di laut. Di dalam air, merkuri berubah menjadi zat yang disebut dengan metilmerkuri. Metilmerkuri kemudian terserap ke dalam daging ikan dan masuk.
Paparan berlebihan terhadap merkuri dapat menyebabkan kerusakan pada kulit, saluran pencernaan, sistem saraf, ginjal, hingga otak dan jantung.
Untuk menekan risiko konsumsi merkuri berlebihan dari makanan, sebaiknya konsumsi ikan (apa pun jenisnya) dan ragam seafood lainnya cukup 2 kali seminggu. Batasi juga jumlah porsinya hanya sekitar 150-340 untuk sekali makan (12 ons per minggu).
Ikan tongkol juga mungkin tidak cocok dikonsumsi bagi orang yang memiliki alergi terhadap makanan laut atau seafood. Oleh karena itu, Anda sebaiknya berhati-hati bila ingin mengonsumsi ikan tongkol jika pernah mengalami reaksi alergi terhadap seafood.
Disarankan juga untuk menghindari makan ikan tongkol yang telah dikemas dalam kalengan. Ikan kalengan umumnya mengandung banyak natrium. Asupan berlebihan dari natrium dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.
Untuk mengakalinya, Anda bisa membilas ikan kalengan dengan air beberapa kali dulu sebelum diolah. Cara ini bisa menghilangkan kadar natrium sampai 80 persen dalam ikan kalengan.
MASAKAN DARI TONGKOL
Sumber :
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Tongkol
6. https://www.dictio.id (Featured Image)