Jaman dahulu belut ini banyak ditemui di sawah-sawah. Namun di era sekarang mungkin belut sudah jauh berkurang. Walopun begitu kita tetap perlu untuk mengetahui tentang manfaat belut bagi kita.
Artikel ini merupakan rangkuman tentang belut. Sumber berada di akhir artikel.
Belut merupakan sejenis ikan yang berasal dari keluarga synbranchidae yang dapat dikonsumsi aman untuk manusia. Belut yang biasanya dikonsumsi adalah jenis belut sawah.
Walaupun bentuknya memang menjijikkan dan membuat geli bagi sebagian orang yang melihatnya, belut tetap sering dikonsumsi oleh masyarakat pada umumnya. Belut dapat diolah dengan beragam kreasi seperti digoreng, direbus, ataupun dengan cara lainnya sebagai lauk makan Anda.
Belut merupakan salah satu komoditas perikanan yang bisa ditemui di lahan pesawahan, rasanya gurih, dan kandungan proteinnya tinggi.
Jenis belut antara lain :
– belut sawah yang sering kita jumpai di daerah persawahan, dengan ciri-ciri warna kulit cerah, panjang tubuh bisa mencapai 45 cm ketika dewasa, bobotnya bisa mencapai 200 – 300 gram, dan memiliki tekstur daging yang lembut.
– belut rawa, pada dasarnya belut sawah dan belut rawa tidak memiliki perbedaan yang signifikan.
– belut muara dengan ciri-ciri warna kulit coklat pucat, panjang bisa mencapai 60 – 70cm, bobot bisa mencapai 250 – 400 gram, habitat hidup di area muara sungai, gerakan lambat namun sangat kuat, bentuk ekor seperti pedang, memiliki tekstur daging yang lebih kasar, serta memiliki bau amis yang mencolok.
Yang perlu diketahui adalah belut berbeda dengan sidat. Belut tidak memiliki sirip dan belut hanya hidup di darat sedangkan sidat ada yang di darat ada yang di laut.
Kandungan Gizi Belut
Berikut ini beberapa kandungan gizi belut :
- Protein 28.5gram
- Karbohidrat 7,85gram
- Kalori 384 kkal
- Lemak 25,5 gram
- Asam amino lengkap
- Fosfor
- Zinc
- Zat besi
- Magnesium
- Kalsium
- Retinol (vitamin A)
- Tiamin (vitamin B1)
- Niasin (vitamin B3)
- Vitamin B12
- Vitamin E
Kenali Gejala, Tanda Dan Tindakan Kekurangan Zat Besi Pada Bayi
Manfaat Belut Bagi Kesehatan
Seperti ikan lainnya, belut juga mempunyai manfaat yang sangat banyak bagi kesehatan kita.
1. Makanan dengan Sumber Protein Tinggi
Nilai cerna protein pada belut juga sangat tinggi, sehingga sangat cocok untuk sumber protein bagi semua kelompok usia, dari bayi hingga usia lanjut. Protein belut juga kaya akan beberapa asam amino yang memiliki kualitas cukup baik, yaitu leusin, lisin, asam aspartat, dan asam glutamat.
Nilai protein pada belut (18,4 g/100 g daging) setara dengan protein daging sapi (18,8 g/100g), tetapi lebih tinggi dari protein telur (12,8 g/100 g).
2. Sumber Kalori
Belut mempunyai nilai energi yang cukup tinggi, yaitu 303 kkal per 100 gram daging.
Bahkan nilai energi belut lebih tinggi dibanding telur (162 kkal/100 g tanpa kulit) dan daging sapi (207 kkal per 100 g). Hal itulah yang menyebabkan belut sangat baik untuk digunakan sebagai sumber energi.
3. Zat Besi
Belut kaya akan zat besi (20 mg/100 g), jauh lebih tinggi dibandingkan zat besi pada telur dan daging (2,8 mg/100g). Konsumsi 125 gram belut setiap hari telah memenuhi kebutuhan tubuh akan zat besi, yaitu 25 mg per hari. Zat besi sangat diperlukan tubuh untuk mencegah anemia gizi, yang ditandai oleh tubuh yang mudah lemah, letih, dan lesu.
4. Menjaga kesehatan tulang
Fosfor dalam belut ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan tulang.
Fosfor merupakan mineral pembentuk 1 persen dari total berat badan Anda dan menjadi salah satu mineral yang paling banyak di tubuh. Pasalnya, setiap sel tubuh mengandung fosfor dan sebagian besar ditemukan pada tulang dan gigi.
Mineral ini berperan penting dalam pembentukan tulang dan gigi. Selain itu, fosfor juga membantu tubuh mengolah karbohidrat dan lemak, sehingga bisa digunakan untuk pertumbuhan dan perbaikan sel serta jaringan.
5. Kaya Akan Vitamin
Manfaat belut bagi kesehatan yang selanjutnya sebagai sumber makanan yang kaya akan vitamin. Kandungan vitamin A yang terkandung pada belut sangat bermanfaat untuk kesehatan mata serta kesehatan sel reproduksi.
Selain itu, kandungan vitamin B pada belut juga dapa meningkatkan kesehatan otak dan meningkatkan fungsi enzim.
6. Memiliki Kandungan Arginin
Kandungan arginin (asam amino nonesensial) pada belut dapat mempengaruhi produksi hormon pertumbuhan manusia yang populer dengan sebutan human growth hormone (HGH).
HGH ini yang akan membantu meningkatkan kesehatan otot dan mengurangi penumpukan lemak di tubuh.
Hasil uji laboratorium juga menunjukkan bahwa arginin berfungsi menghambat pertumbuhan sel-sel kanker payudara.
7. Meningkatkan kesehatan kulit
Selain tulang, manfaat belut lainnya yaitu meningkatkan kesehatan kulit berkat vitamin E di dalamnya. Sudah lebih dari 50 tahun vitamin E digunakan dalam dunia dermatologi.
Walaupun khasiat vitamin E baik untuk kulit, belum ada penelitian yang membuktikan, apakah konsumsi belut juga memiliki efek yang sama. Hal ini dikarenakan manfaat dari vitamin ini diperoleh dalam bentuk suplemen atau krim.
8. Membantu menurunkan risiko stroke
Kandungan kalium (potasium) dalam belut memiliki khasiat terhadap penurunan risiko stroke.
Dilansir dari Harvard Health, terdapat sebuah penelitian dalam jurnal stroke yang membuktikan bahwa konsumsi makanan berkalium tinggi bisa menurunkan risiko stroke.
Para ahli dalam penelitian ini melibatkan sekitar 90.000 wanita pasca-menopause berusia 50 – 70 tahun. Penelitian yang berlangsung selama 11 tahun ini meminta beberapa peserta untuk menambahkan kalium dalam menu makanannya.
Hasilnya, wanita yang mengonsumsi lebih banyak potasium mengalami penurunan risiko sebesar 16 persen terhadap stroke iskemik. Hal tersebut dibandingkan dengan wanita yang lebih sedikit mengonsumsi makanan berkalium.
9. Mencegah anemia
Salah satu kandungan dalam belut yang memberikan manfaat berupa mencegah anemia yaitu vitamin B12. Begini, vitamin B12 memiliki peran penting dalam membantu tubuh memproduksi sel darah merah (eritrosit).
Belut untuk Menu MPASI Si Kecil
Selain untuk dewasa, belut juga bisa dipertimbangkan sebagai makanan menu MPASI untuk bayi karena ternyata manfaat belut untuk pertumbuhan bayi sangat banyak, antara lain:
- Meregenerasi Sel dan Jaringan
Sel-sel dan jaringan bayi perlu diperbarui untuk pemeliharaan rambut, kuku, dan kulit yang sehat. Sel-sel di kulit, sistem pencernaan dan darah mulai musnah dalam seminggu sehingga membutuhkan asupan protein untuk mengganti sel yang lama. Belut memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, di dalam 159 gram belut saja terdapat sekitar 37.6 gram protein.
- Menjaga Kesehatan Tulang
Bayi yang mulai MPASI biasanya juga semakin aktif bergerak. Ia akan belajar duduk dan merangkak. Oleh karena itu, bayi membutuhkan asupan yang mendukung kesehatan tulangnya. Salah satunya adalah fosfor, yang penting untuk proses pertumbuhan dan memelihara tulang. Fosfor juga mampu untuk menjaga kesehatan gusi serta enamel gigi. Fosfor juga akan mencegah penyakit serius seperti kehilangan kepadatan mineral tulang.
- Membantu Pencernaan
Bayi yang baru dikenalkan dengan MPASI akan mulai mencoba jenis makanan lain. Oleh karena itu, makanan yang diberikan juga sebaiknya yang mampu mendukung pencernaannya bekerja optimal. Vitamin B di dalam belut membantu fungsi sistem pencernaan bayi. Vitamin B juga meningkatkan nafsu makan bayi sehingga pertumbuhannya semakin optimal.
- Meningkatkan Kecerdasan
Melansir Health Benefits Times, konsumsi belut juga bisa memberikan manfaat positif untuk kesehatan mental. Tak hanya itu, vitamin B6 juga akan menstimulasi fungsi neurotransmitter dalam tubuh. Semua nutrisi tersebut bisa didapatkan. Jika kamu ingin anak pintar seperti masyarakat Jepang, tidak ada salahnya untuk mencoba memberikan olahan belut untuk menu MPASI bayi.
- Mencegah Sembelit
Magnesium yang terdapat dalam belut juga akan mencegah dan meringankan gejala sembelit pada bayi. Ia memberikan sifat pencahar untuk mengendurkan otot usus sehingga memperlancar buang air besar dengan melunakkan feses.
Bahaya mengonsumsi belut
Mengonsumsi belut, dalam porsi, frekuensi, dan metode saji yang kurang tepat akan menyebabkan:
1. Peningkatan kadar kolesterol. Makanan yang banyak mangandung protein hewani, sangat umum memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi. Dalam satu saji (150-180 gram belut), kandungan kolesterolnya sebesar 188 mg.
2. Meningkatkan kadar lemak tubuh dan risiko penyakit degeneratif. Jika belut dikonsumsi dalam porsi besar, terlalu sering, dan metode masak yang tinggi lemak, misalnya digoreng atau digoreng tepung.
Yang Perlu Diperhatikan Terkait Belut
Meski memiliki banyak manfaat, namun ada beberapa hal yang tetap perlu ibu perhatikan saat hendak mengolah belut sebagai MPASI. Beberapa hal tersebut antara lain:
- Bersihkan belut dengan benar dan pastikan darahnya sudah hilang semua, pasalnya darah belut berbahaya bagi manusia,
- Belut juga bisa hidup di air laut, sehingga ia berisiko mengandung merkuri yang bisa berbahaya untuk bayi, ibu hamil dan ibu menyusui. Jika terlalu banyak konsumsi merkuri, maka ini akan memberikan gangguan perkembangan sistem saraf bayi. Jadi ibu tidak disarankan untuk memberikan belut terlalu sering pada bayi.
Aturan mengonsumsi belut
Berikut beberapa tips mengonsumsi belut agar manfaatnya bisa dirasakan dengan maksimal dan risikonya bisa ditekan:
1. Sajikan belut dengan metode bakar, kukus, atau rebus dan pilih makanan pendamping yang tinggi serat, misalnya sayuran atau kacang-kacangan.
2. Konsumsi belut dalam porsi yang cukup, kurang lebih 40-50 gram belut untuk satu kali saji.
3. Batasi konsumsi belut paling sering 2-3 kali dalam 1-2 bulan
Sumber :
6. https://cdn-2.tstatic.net/ (Featured Image)